Minggu, 03 Oktober 2010

Konservasi

10 Tahun Lagi Danau Limboto Jadi Daratan
Minggu, 3 Oktober 2010 | 18:27 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com — Jika tak segera ditangani dengan baik, maka keberadaan Danau Limboto di Provinsi Gorontalo diprediksi hanya akan bertahan selama 10 tahun ke depan.

Pakar tata ruang wilayah, Dany Pomanto, mengatakan bahwa prediksi tersebut terbukti dengan makin menyusutnya luas dan kedalaman danau itu dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menjelaskan, hingga Mei 2010, luas areal danau yang merupakan salah satu ikon Gorontalo tersebut hanya 2.659 hektar.

"Luas danau ini berkurang 228 hektar setiap tahun akibat sedimentasi, serangan gulma enceng gondok, dan makin luasnya areal permukiman di bantaran danau," ungkap arsitek kondang tersebut, Minggu (3/10/2010).

Selain itu, dua daerah aliran sungai (DAS) yang menyokong danau, yakni DAS Limboto dan DAS Bone Bolango pun dalam keadaan kritis. Hal ini terkait penyusutan fungsi 21 sungai yang terdapat di sekitar danau.

"Sepuluh tahun lagi danau ini akan menjadi daratan dan bahkan bisa lebih cepat dari waktu tersebut bila tak ditangani dengan tepat," tambahnya.

Menanggapi masalah itu, Dany mengungkapkan sejumlah gagasan untuk menyelamatkan danau dari kepunahan, di antaranya dengan mengeruk Danau Limboto untuk memulihkan kembali fungsi danau tersebut.

Dua puluh satu sungai yang ada di DAS, kata dia, juga sebaiknya dibuatkan waduk tunggu yang bertujuan untuk menampung air sementara sehingga volume air yang berlebih saat musim hujan tak langsung membanjiri wilayah yang ada di sekitar sungai, termasuk Kota Gorontalo.

Waduk tersebut, kata dia, akan memberi tiga fungsi sekaligus, yakni memulihkan kondisi danau, menjadi cadangan air saat musim kemarau, dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar