Sabtu, 09 Oktober 2010

Bumi dan Tata Surya



Pengertian Alam Semesta
Alam semesta (jagad raya) :  ruang atau tempat di mana benda-benda langit berada dan terjadi segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
A. Teori Dentuman Dahsyat (big bang)
dikemukakan oleh Abe Lemaitre (1929). Alam semesta bermula dari gumpalan superatom raksasa yang isinya tidak bisa kita bayangkan tetapi kira-kira seperti bola api raksasa yang suhunya antara 10 milyar sampai 1.000.000.000.000ºC.Gumpalan superatom tersebut meledak sekitar 15 milyar tahun yang lalu.
Hasil sisa dentuman dahsyat tersebut menyebar menjadi debu. Awan hidrogen tersebut membentuk bintang-bintang dalam ukuran yang berbeda-beda Seiring dengan terbentuknya bintang-bintang, di antara bintang-bintang tersebut berpusat membentuk kelompok-kelompoknya masing-masing yang kemudian disebut galaksi.
B. Teori Keadaan Tetap  (H. Bondi, T. Gold dan Fred Hpyle):
alam semesta tidak awalnya dan tidak akan berakhir. Tidak ada asumsi bola api kosmik yang besar dan pernah meledak. Alam semesta akan datang silih berganti berbentuk atom hidrogen dalam ruang angkasa, membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya. 
C. Teori Creatio Continua (Fred Hoyle dan Gold):  
Dulunya alam semesta tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
D. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Ekspansi didukung oleh adanya tenaga -tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada saat kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk redup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga (panas yan tinggi)
Pengertian Tata Surya
Tata surya merupakan susunan benda langit ( planet, komet, meteor, asteroid, bintang, dsb) yang mengelilingi matahari. Tata surya tersebut hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok bintang yang dikenal dengan nama galaksi.
Teori Kabut (Nebula)
* Imanuel Kant
Di jagat raya mula-mula terdapat gumpalan kabut ( nebula) yang berputar perlahan. Karena perputarannya lambat, maka menyusut dan membentuk sebuah cakram yang datar di tengah-tengahnya. Penyusutan berlanjut dan membentuk matahari di pusat cakram. Penyusutan mengakibatkan cakram berputar dengan cepat sehingga bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan, yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang  mengitari matahari.
* Piere Simon de Lapplache)
Tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Pilinan tersebut berupa gumpalan kabut yang membentuk bulatan seperti bola besar. Semakin kecil bola itu, pilinannya semakin cepat sehingga bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian ekuatornya. Kemudian sebagian massa gas di ekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya membentuk gelang-gelang yang akhirnya berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan padat itulah yang menjadi planet dan satelitnya sedangkan bagian inti kabut membentuk matahari.
Teori Planetesimal (Chamberlain-Moulton)
Matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta bagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke luar angkasa di sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi orbitnya.
Teori bintang kembar
Semula ada bintang kembar. Salah satu bintang  meledak berkeping keping. Akibat pengaruh gaya gravitasi bintang lainnya maka kepingan-kepingan ini bergerak mengitari bintang-bingtang itu dan menjadi planet-planet. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari.
Teori proto planet Carl Von Weiszzacker Gerald P.Kuiper
Tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan gumpalan gas itu menjadi pipih seperti cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram isaling menekan maka timbullah panas dan pijar. Bagian inilah yang menjadi matahari. Bagian yang lebih luar, berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil yang juga turut berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan pula proto planet.
Teori Pasang Surut tidal(Jeans dan Harold Jeffreys)
Ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas . Bagian-bagian yang lepas kemudian membentuk planet-planet.
Matahari sebagai pusat Tata Surya
Jarak ke bumi: 149.680.000 (93.026.724 mil) dari bumi. Garis tengah ekuatornya 864.000 mil.sedangka garis tenga antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Massanya 332.000 kali massa bumi. Suhunya pada intikurang dari 15.000 K. di permukaan 5.700 K.
Berikut ini merupakan bagian –bagian matahari
Inti: pada bagian ini terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom hidrogen menjadi helium. Reaksi pada inti akan menghasilkan Energi yang dilepas oleh matahari. Energi yang dhasilkan dipancarkan melalui daerah radiasi ke daerah konveksi yang dilanjutkan ke permukaan matahari.
Fotosfer: bagian yang tampak seperti piringan emas dan mempunyai suhu kurang dar 5.700 K
Kromosfer: pancaran cahaya yang mengelilingi fotosfer
Korona: lapisan matahari yang paling luar dan mengelilingi kromosfer. Lapisan ini hanya dapat terlihat pada saat gerhana matahari total dan menyerupai mahkota.
Prominen: ledakan-ledakan yang tampak pada sisi matahari dimulai dari permukaan fotosfer. 
Sunspot: noda hitam yang terdapat pada permukaan fotosfer
Flare: bagian matahari yang mempunyai cahaya sangat terang dan terletak di  antara sunspot.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar